Selasa, 22 Maret 2016

Transper Embrio (TE)

TRANSFER EMBRIO (TE)
http://bibit.ditjennak.deptan.go.id/upload/data/gambaran_transfer_embrio.jpg
Pada saat ini masih sedikit sekali yang ingin tahu tentang Transfer Embrio (TE) padahal jika merunut dari sejarah yang ada transfer embrio (TE) di Indonesia ini sudah ada sekitar tahun 1980 an yang diawali dengan pemaparan oleh seorang berkebangsaan Amerika di Balai Penelitian Ternak di Ciawi Bogor.  Untuk aplikasi pertama kali di Indonesia di laksanakan di Cicurug Sukabumi dengan menggunakan embrio beku yang berasal dari Amerika Serikat (blog drh.Yudi) sehingga pada akhirnya pada sekitar tahun 1994 didirikanlah Balai Embrio Ternak yang berlokasi di Gunung Salak Bogor yang merupakan pengembangan dari BPT HMT Cisarua.
Jika merunut sejarah yang ada embrio transfer ini dilakukan pada sekitar tahun 1890 oleh seorang yang bernama Walter Heap yang menggunakan kelinci sebagai obyeknya. (Ross Wilson, Maffra Secondary College (1992), Namun Embrio Transfer belum diterapkan secara komersial sampai akhirnya ada hormon FSH (folikel stimullating hormon) tahun 1950 yang pada awalnya dilakukan dengan melakukan pembedahan untuk pelaksanaan flushingnya (panen embrio) dan aplikasi tranfer embrionya.
Prinsip dasar transfer embrio adalah dengan menitipkan embrio yang dihasilkan kepada ternak / indukan lain istilah lainnya hanya meminjam rahim dari ternak resipien.  Transfer Embrio  diawali  dengan penyuntikan hormon reproduksi seperti FSH ke ternak donor dengan tujuan untuk merangsang dan memperbanyak ovulasi (pelepasan sel telur) sehinga didapat embrio dengan jumlah yang lebih dari 1 (satu).  Penyuntikan hormon FSH ini dilakukan selama 4 (empat) hari berturut-turut pagi dan sore hari dengan dosis menurun dan interval penyuntikan setiap harinya 8 – 12 jam dan pada hari ke 3 ditambahkan dengan penyuntikan PGF2α dengan tujuan supaya donor tersebut berahi.  Inseminasi Buatan dilakukan pada hari kedua-ketiga (48-72 jam) setelah pemberian PGF2α atau setelah donor tersebut menunjukkan tanda-tanda berahi dan IB dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan interval inseminasi setiap 12 jam.  Flushing (Panen Embrio) dilakukan pada hari ke 7 setelah berahi atau setelah IB pertama kali.  Tahapan dalam pelaksanaan flushing adalah dengan menyiapkan media flushing seperti Lactated Ringer/PBS,  Calf serum 1%, Antibiotik dan anastesia lokal (Lidocain HCl 2%) sedangkan peralatan yang digunakan cervix expanderfolley catheter, selang siliconstilet, botol penampungan media, jarum suntik, spuit, gunting, glove dan gun spul.
Langkah berikutnya adalah dengan menempatkan ternak yang akan di flushing ke kandang jepit dilanjutkan dengan melakukan anastesi epidural lalu melakukan  pembersihan rektum dan memasukan expander dengan tujuan untuk membuka celah cervix diteruskan dengan memasukan folley catheter diarah bisa ke arah kanan atau kiri terlebih dahulu dan memberikan balon udara dengan tujuan untuk membendung cairan flushing yang terdapat embrio langkah berikutnya adalah melakukan pemanenan embrio dengan cara pembilasan  lactat ringer dan dilakukan berulang ulang sampai habis.  Setelah pelaksanaan flushing dilakukan penyuntikan PGF2α yang bertujuan untuk meluruhkan CL yang ada sehingga mempercepat timbulnya berahi lagi dan uterus dibilas dengan iodine povidon bertujuan untuk mencegah infeksi dan membersihkan saluran reproduksinya.
Tahapan selanjutnya adalah penilaian kualitas embrio yang dikategorikan  menjadi Grade 1. Excellen or Good; Grade 2. Fair; Grade 3. Poor dan Grade 4. Dead or degeneratingGrade 1. Excellen atau Good mempunyai cirri-ciri :
Embrio simetris, bulat (spherical) dengan blastomere yang seragam baik pada ukuran, warna maupun kepadatannya.
Memiliki bentuk yang konsisten dengan  fase perkembangan embrio. Bentuk irregular relative minor
Memiliki Minimal 85% material selular dalam keadaan intact dan massa embrio hidup.  
Zona pelusida bulat, mulus, tidak menempel pada cawan petri atau pipet.
 Kualitas  2: Fair
Bentuk tidak teratur (irregular), kategori  sedang dalam hal massa embrio, ukuran, warna dan kepadatan sel-sel individual.
Sel intact dan massa embrio hidup minimal sebanyak 50%
 Kualitas  3: Poor
Didominasi bentuk tidak teratur pada bentuk massa embrio, ukuran, warna, dan kepadatan individu sel. 
Sel intact dan massa embrio hidup minimal sebanyak 25%
 Kualitas  4: Dead or degenerating
Embrio degenerasi
Oosit
embrio 1 sel: tidak hidup/mati.
Setelah dilakukan evaluasi embrio tahap selanjutnya embrio dibekukan melalui proses pembekuan dan kemudian dapat disimpan pada nitrogen cair dengan suhu -196 oC atau dapat langsung di aplikasikan (ditransferkan) pada sapi resipien Transfer embrio baik yang beku ataupun segar  mempunyai beberapa keuntungan diantaranya mendapatkan keturunan yang terbaik dari ternak yang mempunyai keunggulan secara genetic, jumlah keturunan yang didapat lebih dari satu jika dibandingkan  secara alami ternak hanya mendapatkan keturunan satu ekor pertahunnya, diperoleh keturunan sifat dari kedua tetuanya, memperpendek interval generasi sehingga perbaikan mutu genetik ternak lebih cepat diperoleh, bahkan bisa dibuat induksi untuk kelahiran kembar (ganda). Namun transfer embrio juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya membutuhkan biaya yang sangat besar, ketersediaan hormone reproduksi yang masih tergantung dari luar negeri karena belum banyak diproduksi di dalam negeri.
Transfer embrio dilakukan pada hari ketujuh setelah berahi dan  dilakukan pemeriksaan terhadap ternak resipien  melalui palpasi rektal dengan tujuan mengecek ada tidaknya CL (Corpus Lutheum) adanya CL merupakan salah satu indikator bahwa ternak tersebut mempunyai kandungan hormon progesteron yang tinggi yang berperan dalam mempertahankan kebuntingan.
Ada beberapa kesalah fahaman yang sering terjadi pada saat pelaksanaan transfer embrio ini dilapangan diantaranya adalah :

Adanya anggapan bahwa dengan tranfer embrio jaminan 100% bunting padahal sebenarnya tidak seperti itu hal tersebut tergantung dari beberapa hal diantaranya : Kondisi ternak resipiennya jika kondisinya tidak bagus maka kemungkinan tingkat keberhasilannya kecil sekali, Asupan nutrisi yang diberikan jika kwaliatas nutrisi yang diberikan kurang bagus juga akan mempengaruhi tingkat keberhasilan transfer embrio tersebut, manejeman pemeliharaan, kultur pemeliharaansering ditemui sapi yang telah dilakukan TE banyak dipekerjakan di ladang/sawah hal tersebut sering terjadi di tingkat petani peternak;

Seorang ibu dalam hidupnya membuat kebohongan

SEORANG IBU DALAM HIDUPNYA MEMBUAT KEBOHONGAN

1.   Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kpd anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, ibu tdk lapar."
2.   Wkt makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "ibu tdk suka daging, makanlah, nak.."
3.   Tengah mlm saat dia sdg menjaga anaknya yg sakit, Ia berkata,
"Istirahatlah nak, ibu msh blm ngantuk.."
4.   Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang."
5.   Saat anak sdh sukses, menjemput ibunya utk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tggl di sana."
Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, ttp mama msh bs tersenyum sambil berkata, "Jangan menangis, mama tidak apa apa." Ini adalah kebohongan terakhir yg dibuat ibu.

Tidak peduli sebrp kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu slalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tp tdk prnh membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.

Mengatur makanan sesuai golongan darah

Mengatur Makanan Sesuai Golongan Darah Bisa Membuat Anda Makin Sehat

Buat yang Golongan darah Anda O,  Hindari kacang-kacangan dan mustard. Yang bertipe darah A, hindari produk susu dan daging. Cuplikan diatas hanyalah sekelumit aturan diet yang didasarkan pada golongan darah.
http://keperawatankita.files.wordpress.com/2010/06/golongan-darah-dot-net.jpg?w=450&h=195
Metode yang cukup baru ini masih diperdebatkan para ilmuwan, tapi pengikutnya sudah banyak. Apa kelemahan dan kelebihannya?
Kegemukan atau berat badan yang berlebih memang mengandung banyak risiko. Selain tubuh tak nyaman dan penampilan kurang sedap dipandang, dari sisi medis juga tidak menyehatkan. Data studi Framingham (AS) menunjukkan bahwa kenaikan berat badan sebesar 10 persen pada pria akan meningkatkan tekanan darah 6,6 mmHg, gula darah 2 mg/dl, dan kolesterol 11 mg/dl.
“Karena itu, kalau kegemukan dibiarkan terus, orang bisa menderita penyakit degeneratif seperti hipertensi, jantung koroner, diabetes, dan lainnya,” tutur Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, Dosen Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB, Bogor.
Kalau begitu jelas sekali bahwa berat badan yang berlebihan harus dikurangi. Dewasa ini ada banyak metode yang ditawarkan berkaitan dengan cara mengurangi berat badan. Dimulai dari sedot lemak, pembalutan, minum ramuan herbal atau obat, mandi uap, sampai mengatur pola makan atau diet. Yang terakhir ini pun masih memiliki cukup banyak ragam.
Tentu saja, setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Semua tergantung pada kondisi dan kebutuhan tubuh setiap pelakunya.
Sekitar tahun 1996 di Amerika diperkenalkan cara baru diet dengan mendasarkan pada golongan darah si pelaku. Diet ini diperkenalkan oleh seorang naturopatis dari Stamford, Connecticut, Amerika Serikat, bernama Dr. Peter J. D’Adamo.
Dalam proses sosialisasinya, teori ini dicerca para ahli, tapi juga banyak diterapkan orang. Memang ada yang mengatakan bahwa diet macam ini bermanfaat. Nah, apa itu diet berdasar golongan darah dan apa kelemahan serta kelebihannya?
Teori Evolusi
Dalam bukunya berjudul “Eat Right For Your Type”, Dr. D’Adamo menyebutkan bahwa manusia yang memiliki tipe darah berbeda pasti memiliki respon atau tanggapan terhadap makanan yang berbeda pula.
Gagasan ini berakar pada sejarah evolusi, khususnya yang berkaitan dengan perbedaan golongan darah (O, A, B, dan AB).

Berdasar sejarah evolusi itu disebutkan bahwa sekitar 50.000 sampai 25.000 tahun SM, nenek moyang kita memiliki tipe darah yang sama, yakni O. Mereka ini adalah para pemburu sejati. Setiap hari makanan pokoknya daging.
Namun, pada sekitar tahun 25.000 sampai 15.000 SM, ketika gaya hidup manusia berubah dari pemburu menjadi peramu dan kemudian agraris, muncullah tipe darah A, sebagai penyesuaian atas kebiasaan yang ada. Kemudian, akibat percampuran dari berbagai ras dan terjadinya migrasi dari Afrika ke Eropa, Asia, dan Amerika, tipe darah B muncul. Selanjutnya di zaman modern yang sudah penuh dengan bermacam manusia, tipe darah AB baru ada.
Dalam hal ini, Dr. D’Adamo yakin bahwa kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang dimiliki manusialah yang menyebabkan terjadinya perubahan tipe darah. Adaptasi yang tentu saja terkait dengan makanan yang diasup, diyakini D’Adamo menjadi kunci sehat nenek moyang kita.
Karena itu, menurut dia, kalau mau sehat kita mesti makan seperti yang dilakukan oleh nenek moyang. Misalnya saja, ia memberi rekomendasi bahwa mereka yang bertipe darah O cocok melakukan diet dengan mengasup lebih banyak daging, sedangkan untuk golongan darah A mengikuti diet vegetarian, yakni mengonsumsi makanan rendah lemak.
16 Kategori
Bagaimanakah kesimpulan itu bisa didapat Dr. D’Adamo? Tentu saja jawabannya lewat penelitian-penelitian yang sudah dilakukannya.
Penelitian selama bertahun-tahun atas tipe darah menunjukkan bahwa ada efek fisiologis yang muncul akibat lektin yang masuk dalam tubuh. Lektin adalah protein yang terdapat pada umumnya makanan, khususnya biji-bijian dari tanaman polong-polongan.

Setiap protein yang terserap tubuh lewat makanan yang kita asup, menurutnya, masing-masing hanya cocok dengan tipe darah tertentu. Kalau makanan tersebut lektinnya tidak cocok dengan tipe darah, akan terjadi bahaya. Bahaya itu berupa menggumpalnya sel darah merah. Proses yang disebut aglutinasi yang dilakukan lektin inilah yang mengakibatkan munculnya banyak keluhan kesehatan.
Terkait dengan persoalan inilah, Dr. D’Adamo melakukan penelitian dengan mengecek reaksi setiap tipe darah terhadap makanan tertentu. Berdasarkan penelitian ini, ia membuat daftar makanan apa saja yang cocok dengan tiap-tiap tipe darah.
Bahkan selain tipe darah, masih digolongkan juga makanan berdasarkan ras. Sebab, menurutnya, tipe darah masing-masing ras berbeda. Ini akibat dari perbedaan lingkungan yang ditempatinya.
Hasilnya, terdaftar oleh Dr. D’Adamo 16 kategori makanan. Terdiri dari: daging dan unggas; hasil laut; susu dan telur; minyak dan lemak; kacang dan biji-bijian; buncis dan polong-polongan; sereal; roti dan aneka kue; padi-padian dan pasta; sayur-sayuran; buah-buahan; jus dan segala macam cairan; rempah-rempah dan bumbu; teh-teh herbal; dan bermacam-macam minuman.
Makanan-makanan ini masih dimasukkan dalam golongan sangat baik, netral, atau harus dihindari sesuai tipe darah. Golongan sangat baik bisa diartikan bahwa makanan itu bekerja bagaikan obat. Golongan netral berarti makanan tersebut bekerja sebagaimana yang pengaruhnya kecil bagi tubuh. Golongan dihindari berarti makanan bertindak bagaikan racun bagi tubuh.
Kurang Ilmiah
Program diet ini telah menjadi tren di beberapa negara. Karena itu, banyak pengikut Dr. D’Adamo yang sudah mencobanya.
Sebagian dari mereka menyatakan bahwa cara diet ini tidak hanya membantu mengurangi berat badan — walaupun maksud sebenarnya bukanlah untuk itu — juga bisa memperbaiki kondisi kesehatan. Karenanya, buku karangannya setebal 400 halaman itu menjadi best seller (laris manis) di beberapa negara.

Banyaknya kesaksian akan manfaat diet ini bukan berarti membuat para ahli diet dan ilmuwan langsung setuju begitu saja. Banyak pihak, terutama dari kalangan ilmuwan, menyebutkan bahwa teori Dr. D’Adamo ini kurang ilmiah.
John McMahon, ND, seorang naturopatis dari Wilton Connecticut, AS, menyatakan bahwa teori itu masih harus diteliti lebih lanjut. Dikatakan John bahwa penelitian Dr. D’Adamo atas pengaruh lektin terhadap makanan dijalankan di luar tubuh, maksudnya hanya dilakukan di sebuah tabung uji. Padahal, semestinya harus diteliti dalam tubuh.
Selain itu, efek lektin makanan yang sudah dimasak juga belum terbukti. Memang, Dr. D’Adamo melakukan tes terhadap makanan yang belum dimasak. Namun, bukankah makanan yang diasup biasanya sudah dimasak?
Sikap dan pernyataan yang sama juga diungkapkan John Foreyt, Ph.D, ilmuwan dari Baylor College of Medicine di Houston, AS. “Walaupun teori ini sudah lama dibicarakan dan diteliti, tidak ada kesimpulan yang didapat. Tidak ada kaitannya antara tipe darah dan penyakit tertentu. Ini adalah loncatan kesimpulan yang masih perlu diteliti lebih lanjut,” tutur Andrea Wiley, Ph.D, profesor antropologi dari James Madison University di Harrisonburg.
Bahkan Dr. Samuel Oetoro,MS., ahli gizi dari Klinik Nutrifit di Jakarta menambahkan bahwa penelitian yang dilakukan Dr. D’Adamo tidak memenuhi standar penelitian ilmiah. Teori yang diajukannya hanya berdasar bukti empiris atau pengalaman yang dijalankan orang. “Jelas itu tidak cukup,” tuturnya.
Padahal, kalau sebuah teori hendak dijadikan pegangan, mesti melewati proses penelitian tingkat tertinggi yang disebut Prospectif Double Blind Randomize Clinical Trial. Maksudnya, penelitian tersebut mesti dilakukan dengan objek yang diambil secara acak (random).
“Yang terjadi pada Dr. D’Adamo tidak demikian. Orang yang diteliti sudah ditentukan, yakni mereka yang pernah datang ke kliniknya. Mereka pun sudah tahu kalau menjalani diet tipe ini, padahal semestinya tidak demikian,” papar Dr. Samuel.
Selain acak, pasien harus dibagi dalam dua kelompok, mereka yang menjalankan diet dan tidak. Untuk itu pasien tidak boleh tahu bahwa mereka dibagi dalam dua kelompok. Bahkan mereka juga tidak boleh tahu (blind) kalau sedang diteliti. Juga tidak boleh tahu kalau sedang menjalani diet model ini. Setelah beberapa waktu, hasilnya baru dibandingkan. Dengan alasan kurang ilmiah inilah, bisa dipahami bahwa diet ini tidak dianjurkan oleh ahli gizi.
Gizi Seimbang
Bagi banyak ahli gizi di Indonesia, juga di negara-negara lain, diet yang terbaik untuk dijalankan sampai saat ini adalah dengan gizi seimbang.
Dr. Samuel menjelaskan bahwa diet gizi seimbang adalah mengasup makanan dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Makanan yang kita asup setiap hari mesti lengkap mengandung semua unsur tersebut. Misalnya, hari ini kita mengonsumsi nasi untuk sumber karbohidrat, tempe atau daging untuk kebutuhan protein, sayur buncis dan wortel untuk kebutuhan vitamin dan mineral, serta minum susu untuk kebutuhan lemaknya. Hari selanjutnya bahannya bisa variasi. Yang jelas, tidak membosankan, tapi juga jangan sampai tidak seimbang.
Pendapat sama juga diungkapkan Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan. Menurutnya, berbagai macam diet yang ditawarkan sering tidak sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang.
“Setiap individu itu unik dan berbeda. Karenanya, apa yang cocok untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lain. Kebutuhan nutrisi setiap orang tergantung pada usia, tingkat stres, jenis kelamin, berat badan, faktor emosional, latihan fisik yang dijalankan, dan penyakit yang diderita,” sebut Prof. Ali.
Karena itu, setiap orang mesti paham benar dengan dirinya. Tipe darah bisa dipakai sebagai tambahan informasi untuk mengenali diri, tapi jangan digunakan sebagai patokan dasar. Kalau kurang paham, kita bisa berkonsultasi dengan ahli gizi bagaimana menyikapi diri sendiri. “Yang jelas, setiap hari gizi seimbang dengan variasinya mesti dijalani,” tutur Dr. Samuel.
Khas Pemburu Sampai Sensitif
Berdasar penelitiannya, Dr. D’Adamo membuat kesimpulan untuk masing-masing tipe darah, sebagai berikut:

Tipe darah O, yang disebut sebagai pemburu, memiliki ciri khas:
- Sistem kekebalannya berlebihan.
- Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat, seperti daging, buah, ikan, sayuran.
- Tidak cocok bila berdiet dan mudah beradaptasi dengan lingkungan.
- Respon yang baik atas stres bisa ditanggapi dengan aktivitas fisik.
- Memiliki risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh radang dan kerusakan organ seperti arthritis bila makanan yang diasup tidak sesuai.

Tipe darah A berciri khas:
- Jalur pencernaan cukup sensitif.
- Dianjurkan menjadi vegetarian atau makan tinggi karbohidrat dan rendah lemak.
- Stres biasanya bisa diatasi lewat meditasi.
- Sistem kekebalan tubuhnya tidak sekuat tipe O.

Tipe Darah B berciri khas:
- Dianjurkan untuk melakukan diet dengan berbagai variasi dari semua tipe darah termasuk di dalamnya daging.
- Tipe darah ini sangat cocok dengan asupan produk susu.
- Dianjurkan juga menjalani latihan gerak seperti renang dan jalan kaki.
- Bila makanan yang diasup tidak sesuai dengan tipe ini, diduga risiko terkena virus yang bisa menyerang sistem saraf sangat tinggi.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
- Bila seseorang bertipe ini stres, akan sangat cocok bila diatasi dengan melakukan pekerjaan yang membutuhkan kreativitas.
- Tipe darah ini adalah tipe yang paling seimbang.


Tipe Darah AB berciri khas:
- Memiliki jalur pencernaan yang sensitif.
- Sistem kekebalan tubuh sangatlah toleran.
- Respon yang paling baik terhadap stres biasanya dengan melakukan kegiatan spiritual dibarengi dengan aktivitas fisik dan kreativitas.
- Masih dalam tahap evolusi.
- Paling mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan bentuk diet.
- Bentuk gabungan dari tipe A dan B

Sabtu, 30 Mei 2015

daftar kecamatan dan kelurahan di kabupaten kep. selayar

Berikut ini adalah daftar kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Kepulauan Selayar serta kode pos dan data sensus penduduk 2010.
Logo Kabupaten Kepulauan Selayar.png Daftar kecamatan dan kelurahan di Kepulauan Selayar
No.
Kecamatan
Peta
Kelurahan/Desa Kode pos Luas (km2) Rumah
tangga
Pria Wanita Penduduk Seks Rasio
Kepadatan
(/km2)
1 Bontoharu Bontoharu, Kepulauan Selayar.jpg Bontobangun 92811 51,91 849 - - 3.103 - 60
Bontolebang 92811 3,31 226 - - 786 - 237
Bontosunggu 92811 12,88 449 - - 1.726 - 134
Bontoborusu 92811 10,00 379 - - 1.487 - 149
Putabangun 92811 28,81 432 - - 1.539 - 53
Bontotangnga 92811 12,80 345 - - 1.289 - 101
Kahu-kahu 92811 10,04 418 - - 1.871 - 186
Kalepadang*) 92811 - - - - - - -
Jumlah     
129,75 3.098 5.679 6.122 11.801 92,76 91
2 Benteng Benteng, kepulauan selayar.jpg Benteng 92812 1,94 3.115 - - 8.689 - 4.479
Benteng Selatan 92812 2,00 2.162 - - 5.867 - 2.934
Benteng Utara 92812 3,18 1.095 - - 4.304 - 1.353
Jumlah     
7,12 6.372 8.805 10.055 18.860 87,57 2.649
3 Bontomanai Bontomanai, Kepulauan Selayar.jpg Polebungin 92851 13,43 452 - - 1.326 - 99
Jambuiya 92851 12,05 429 - - 1.669 - 138
Bontomarannu 92851 26,81 639 - - 2.407 - 90
Bonea Timur 92851 13,00 395 - - 1.846 - 142
Mare-mare 92851 11,00 266 - - 824 - 75
Barugaiya 92851 10,18 371 - - 1.395 - 137
Parak 92851 13,15 599 - - 2.308 - 176
Bonea Makmur 92851 15,93 401 - - 1.867 - 117
Bontokoraang*) 92851 - - - - - - -
Kaburu*) 92851 - - - - - - -
Jumlah     
115,56 3.552 6.597 7.045 13.642 93,64 118
4 Buki Buki, Kepulauan Selayar.jpg Buki 92854 7,25 285 - - 1.031 - 142
Bontolempangan 92851 31,25 515 - - 2.070 - 66
Balang Butung 92854 28,83 429 - - 1.689 - 59
Lalang Bata 92854 7,65 291 - - 1.114 - 146
Kohala 92851 7,75 255 - - 874 - 113
Mekar Indah*) 92854 - - - - - - -
Buki Timur*) 92854 - - - - - - -
Jumlah     
82,73 1.775 3.157 3.621 6.778 87,19 82
5 Bontomatene Bontomatene, Kepulauan Selayar.jpg Batangmata 92854 11,57 601 - - 2.096 - 181
Onto 92854 6,25 281 - - 966 - 155
Batangmata Sapo 92854 9,26 290 - - 968 - 105
Maharayya 92854 11,50 227 - - 702 - 61
Barat Lambongan 92854 10,75 206 - - 906 - 84
Bontona Saluk 92854 20,35 435 - - 1.546 - 76
Kayu Bau 92854 9,85 352 - - 1.079 - 110
Tanete 92854 9,10 656 - - 2.228 - 245
Pamatata 92854 10,05 254 - - 755 - 75
Bongaiya 92854 58,30 428 - - 1.950 - 33
Menara Indah 92854 2,94 176 - - 622 - 212
Tamalanrea*) 92854 - - - - - - -
Jumlah     
159,92 3.906 6.385 7.433 13.818 85,90 86
6 Bontosikuyu Bontosikuyu, Kepulauan Selayar.jpg Harapan 92855 32,07 884 - - 2.521 - 79
Tambolongan 92855 9,73 298 - - 1.087 - 112
Appa Tanah 92855 11,75 238 - - 946 - 81
Lowa 92855 24,55 377 - - 1.367 - 56
Lantibongan 92855 15,45 367 - - 1.199 - 78
Binanga Sombaiya 92855 29,82 426 - - 1.266 - 42
Laiyolo 92855 17,00 343 - - 1.308 - 77
Laiyolo Baru 92855 19,25 253 - - 1.133 - 59
Polassi 92855 3,24 367 - - 1.285 - 397
Patikarya 92855 17,25 453 - - 1.265 - 73
Patilereng 92855 19,00 389 - - 1.073 - 56
Bahuluang*) 92855 - - - - - - -
Jumlah     
199,11 4.395 6.926 7.524 14.450 92,05 73
7 Pasimasunggu Pasimasunggu, Kepulauan Selayar.jpg Kembang Ragi 92861 15,50 594 - - 2.141 - 138
Tanamalala 92861 21,83 219 - - 837 - 38
Labuang Pamajang 92861 23,79 271 - - 896 - 38
Masungke 92861 11,54 297 - - 807 - 70
Bontosaile 92861 11,34 191 - - 863 - 76
Maminasa 92861 30,50 408 - - 1.464 - 48
Teluk Kampe*) 92861 - - - - - - -
Jumlah     
114,50 1.980 3.300 3.708 7.008 89,00 61
8 Pasimasunggu Timur Pasimasunggu Timur, Kepulauan Selayar.jpg Bontobulaeng 92861 12,70 514 - - 2.479 - 195
Bontomalling 92861 11,40 334 - - 1.242 - 109
Bontobaru 92861 18,09 662 - - 1.891 - 105
Lembang Baji 92861 5,74 253 - - 912 - 159
Bontojati*) 92861 - - - - - - -
Ujung*) 92861 - - - - - - -
Jumlah     
47,93 1.763 3.047 3.477 6.524 87,63 136
9 Taka Bonerate Takabonerate, Kepulauan Selayar.jpg Batang 92861 16,93 565 - - 1.794 - 106
Kayuadi 92861 146,57 689 - - 2.518 - 17
Tarupa 92861 6,50 265 - - 1.171 - 180
Nyiur Indah 92861 12,09 319 - - 1.295 - 107
Jinato 92861 8,48 210 - - 998 - 118
Rajuni 92861 13,88 377 - - 1.657 - 119
Latondu 92861 5,67 191 - - 910 - 160
Tambuna 92861 10,95 378 - - 1.800 - 164
Pasi Tallu*) 92861 - - - - - - -
Jumlah     
221,07 2.994 5.817 6.326 12.143 91,95 55
10 Pasimarannu Pasimarannu, Kepulauan Selayar.jpg Bonerate 92862 16,32 661 - - 2.577 - 158
Bonea 92862 11,00 506 - - 1.835 - 167
Batu Bingkung 92862 27,86 300 - - 1.105 - 40
Komba-komba 92862 40,73 220 - - 696 - 17
Lambego 92862 70,06 168 - - 674 - 10
Majapahit 92862 10,38 579 - - 2.036 - 196
Sambali*) 92862 - - - - - - -
Jumlah     
176,35 2.434 4.128 4.795 8.923 86,09 51
11 Pasilambena Pasilambena, Kepulauan Selayar.jpg Kalaotoa 92863 9,81 292 - - 1.275 - 130
Garaupa 92863 29,96 353 - - 1.102 - 37
Karumpa 92863 14,12 413 - - 2.318 - 164
Lembang Matene 92863 25,10 270 - - 1.226 - 49
Pulo Madu 92863 24,00 319 - - 1.881 - 78
Lamantu*) 92863 - - - - - - -
Garaupa Raya*) 92863 - - - - - - -
Jumlah     
102,99 1.647 3.844 3.958 7.802 97,12 76
Sumber : Kepulauan Selayar Dalam Angka 2012

baksos mahasiswa ilmu peternakan UIN Alauddin di Kepulauan Jampea









penyuntikan sapi di Pulau Jampea oleh mahasiswa dari UIN Alauddin Makassar jurusan ilmu peternakan